Sabtu, 20 Oktober 2018

INGIN KU BUNUH

Panas di dada seakan terus tak mau mereda ketika melihat dan mendengar cerita kau dengan nya.
Meluap amarah,
Membuncah kebencian,
Meletup dendam membara.

Kau tahu apa yang ingin ku lakukan saat itu ?

"Membunuh" itu yang ingin ku lakukan, tapi tenang bukan kau atau dia yang ku bunuh, melainkan "perasaan" yang ku bunuh, perasaan yang selalu ada, perasaan cinta, sayang, kecewa dan luka yang ku rasakan, ingin semua itu ku binasakan agar tak ada lagi beban di pikiran dan panas membara di dada.

Minggu, 18 Maret 2018

HUJAN DI SUDUT KOTA

17 september 2015

Saat itu hujan turun begitu derasnya, letih selepas bekerja hilang begitu saja ketika ku lihat dia asik bermain hujan,

"yang boleh gak aku main hujan" katanya sembari memelas.

Tak ku iyakan karena saat itu ia sedang sakit, demam dan manja. hahahaha entah kenapa dia sangat manja ketika sakit.

"aku mohon sekali ini saja"
Terus saja ia memohon dan memelas.

Akhirnya aku pun kalah, ku iyakan dengan anggukan...

Kulihat dia begitu senangnya dengan hujan, berlarian sambil tertawa lepas penuh kebahagiaan,
Aku pun ikut tertawa melihat tingkahnya yang kekanakan.

Lucu,  lugu dan bahagia yang ia perlihatkan saat itu, meski hadir kekhawatiran dalam benak ku, ia sedang sakit, apa tidak apa-apa hujan-hujanan seperti itu.
Ah sudahlah yang penting ia bahagia.

Hujan akhirnya berhenti.
Ia pun kembali menghampiri.

"yang ko hujan nya berenti ?,"
"aku masih pengen main hujan"

Hahaha...aku pun tertawa...
Ku ambil tangan nya kemudian ku cium kening nya sembari mengecek apakah ia masih demam, syukurlah demamnya sudah hilang,

Ku katakan pada nya,
"aku bukan tuhan yang bisa menurunkan dan menghentikan hujan, hujannya berhenti mungkin karena tuhan ingin kamu berhenti dan segera masuk ke dalam"

Tak banyak bicara, ekspresi nya hanya cemberut sambil melangkah ke dalam....

Tingkahnya yang kekanakan masih saja menjadi serpihan kecil dalam untaian kenangan...

Minggu, 15 September 2013

SURAT CINTA YANG USANG

Assalamualaikum cinta, apa kabar? 
Apa kabar dengan hati yang lama tak pernah ku jumpa? 
Apa kabar dengan hati yang masih dalam perjuangannya demi menggapai ridho-Nya? 
Apa kabar dengan setia dan kejujuran? 

Cinta…, andai saja aku bisa mengungkap semua kata dan rasa dalam hati yang aku punya ini…, maka seribu lembar kertas pun tak akan cukup untukku menuangkannya. Banyak sekali cinta, banyak yang ingin aku ungkap secara langsung di hadapmu nanti. Andai kau tahu, aku hambar tanpa pengisi kasih dan pedulimu padaku, andai saja kau tahu apa yang aku rasakan ini untukmu…. 

Cinta bukan yang bernama keegoisan rasa, 
bukan yang megucap ” bagaimana?” namun ” aku mengerti…” 
bukan ” kamu di mana?” tapi “aku di sini….” 
bukan ” aku ingin kamu seperti ini….” akan tetapi ” aku mencintaimu dengan apa adanya dirimu…” 
sepinya diriku tanpa kau di sini, 
hampanya hatiku karena ku tahu dengan nyata kau tak berada di sampingku, 
seringnya kau patahkan aku…., namun aku bukan seorang yang mudah menyerah… 
aku bertahan, karena ada kejujuranku… untuk mengasihimu…. 
luka itu memang sakit cinta, akan tetapi lebih sakit lagi jika aku membohongi diri ini. 
Mungkin aku bisa menggunakan dusta putihku, namun selama aku masih bisa menjaga kebaikan dalam jujurku, sungguh… demi Dia yang Maha Menghargai, ku akan berjalan di sini tanpa ada paksa dari siapapun, dan yang ututh adalah hanya ada nurani dan hati yang suci. 

Ketika luka – luka telah mengering, Selama itu pula aku haus untuk merindukanmu, pun selama luka itu masih basah dan masih pekat terasa ngilu di ulu hatiku. Cinta, inginnya aku bersamamu, menjaga hati mu, mendampingi mu ketika resah dan gundah melandamu, ahh… cinta akankkah kau tahu begitu dalamnya kasihku. Sehingga semua luka dan kecewa itu tak akan mampu mengubahnya, sekalipun pernah kau memintanya untuk aku melakukannya. 

Maafkan cinta, maafkan aku, karena aku terlalu jujur pada perasaanku. 
Dan semua, semua…. masih tetap utuh pada tempatnya. 
Rasa yang bercampur baur, ada duka, ada kecewa, namun ada pula rasa percaya di antara sejuta ragu, ada setitik cahya diantara gelapnya cakrawala. 

Ketika smua terhempas karena sia – sia, maka akan ku coba pelajari kesedihan ini, kesakitan ini, dan ku anggap ini sebagai hadiah “besar”-Nya. 

Derita ini adalah anugerah dan suatu kehormatan tersendiri bagiku di atasnya dan di bawah kekuasaan-Nya. Jiwa tak akan pernah mengenal arti tegar jika ia hanya datar merasakan perjalanan hidupnya. Hati tak akan pernah mengerti rasa sakit, jika ia selalu bahagia, Maha Suci Tuhan Semesta Alam atas segala rangakaian hidup yang sempurna ini. 

Dan cinta…., kau membuatku banyak belajar dalam sakitnya aku ketika aku terhujam mendekam dalam tebing bebatuan yang tajam. Kau membuatku menjadi orang ” besar” dalam rasa kesyukuranku pada-Nya. Terima kasih cinta, kau membuat aku menjadi jiwa yang sabar atas segala penantian dan pengertian. Secuil apapun itu harapan adalah tetap menjadi harapan. Dimana ia juga bisa tumbuh dari rasa kecewa, dari rasa luka. Maka biarkanlah ia tumbuh menjadi dewasa dalam matangnya pemahaman. 

Mungkin aku akan berdiri di atas rangakain jerami yang selalu ada di depanku ketika aku berjalan, dan tiada lain adalah rasa sabar ketika aku harus membersihkannya , tiada lain dari rasa ihklas ketika aku merasa lelah untuk merapikannya agar ia tak melukaiku. Namun ketika goresan luka itu ada , tiada lain pula rasa bertahan dan pengupayaan untukku mengobatinya. Dan tiada lain dengan rasa tulus aku melakukannya. 

Begitu pula dengan mu cinta…, 
jika pun harus ada air mata, maka biarlah ia menjadi teman sedihku untuk menyayangimu…
jika ada rasa sakit mendera, maka biarkanlah ia menjadi teman setiaku dalam bertahan atas segala kejujuranku padamu …. 

Sungguh aku bersyukur, karena aku mengenalmu cinta, sekalipun aku tak pernah utuh memilikimu, sekalipun utuh yang kau punya takhanya untukku… 
jangan tanyakan tentang kesedihan yang kau pun tahu cinta, 
jangan bertanya tentang rasa sakitku, bila kau pun merasakannya… 
aku memang manusia biasa, yang tak sempurna, dan kadang salah… 
namun rasa kasihku telah mengalahkan rasa sakitku, 
rasa asihku mengalahkan egoku … 
dan sayangku…., telah mampu mengobati luka – luka itu. 

Cinta, kapan aku bisa menyentuhmu? 
Dimana aku bisa menemui hangatnya jemarimu mengusap semua peluhku? 
Ataupun sebaliknya aku yang mengusap peluh di wajahmu… 
Dan aku yang akan membelai lembut bahumu ketika kau goyah di jalan perjuanganmu bersamaku, 
agar kau tahu betapa pedulinya aku terhadapmu… 

Cinta, 
dalam sujudku pada-Nya 
ku titipkan doa dan pintaku….. 
semoga kau senantiasa dalam penjagaan-Nya ketika penjagaanku tak sampai padamu 
semoga kau selalu dikasihi dan disayangi -Nya ketika kasih dan sayangku tak mampu melampaui dimana kau berada saat ini. 

Ku pinta pada-Nya agar Cinta-Nya selalu ada untukmu, ketika aku tak sanggup lagi mencintai 
Ku tegarkan, segala kerapuhan, 
kan ku indahkan segala kesedihan… 
bahagia mu adalah doa dan harapku…. 
senyumu, menjadi suatu cita – cita dimana aku bisa merasakannya itu tulus hanya untuku…

Semoga kan selalu baik adanya , meskipun jalan ini tak sempurna…. 
ucap terakhirku, ku harap kan terbaca jelas di mata dan hatimu… 
aku mengerti…., aku di sini, dan aku mencintaimu apapun adanya kau dengan segala kurangmu… 
dan biarlah………, biarlakanlah tulusku…yang mencintaimu…. 
Semoga kau dengar wahai cinta….,

YOUR SMILE

Tak ada senyum seindah senyumanmu 
Pada gerimis kau ubah menjadi pelangi 
Tak ada rahasia dalam isyarat senyummu 
Seakan sihir kau telah mengunci rapat bibirku 

Keindahan kau berikan dalam bentuk senyuman 
Pada malam kau ubah menjadi gemerlap bintang 
Usapan sayang kepada hatiku dengan ketulusan 
Mengubah duniaku denganmu terasa nyaman 
Senyummu buatku temukan arti sebuah kerinduan 
Dan ku mengerti yang ku cari dalam keheningan 
Ku tahu tatapanmu tak seteduh langit di pagi hari 
Akan tetapi hanyalah senyummu keteduhan dihati 

Masih ada senyum dalam gurat-gurat lelahmu 
Dan indah kata cinta terucap ikhlas dari bibirmu 
Kau sinari hati kala ku merasa sedih dan hati teriris 
Bagiku senyummu yang tersirat adalah yang termanis

honest

Tak bisa ku menghindar dari sepi. 
Setiap malam kulewati. 
Sendiri tanpa keindahan warnai hati. 
Kepiluan masih tersimpan tak dpt kulupakan. 

Di sudut kamar merenung. 
Atap kamar kutatap. 
Terlintas bayanganmu tersenyum. 
Seakan memelukku erat. 

Tak mungkin dpt kulupakan. 
Semua yg kau beri. 
Semua yg kau janjikan. 
Masih kupegang dlm hati. 

Jujur.. 
Tak ku ingkari cintamu msh trsimpan. 
Bayanganmu msh ada di pelukku. 
Wajahmu sejuk menyapu dlm renungku. 

Jujur aku rela melepasmu. 
Walau hancur dn kecewa. 
Terluka terbayang wajah dn senyum tawamu. 
Segala rencana kasih yg tlah trcipta.