Minggu, 18 Maret 2018

HUJAN DI SUDUT KOTA

17 september 2015

Saat itu hujan turun begitu derasnya, letih selepas bekerja hilang begitu saja ketika ku lihat dia asik bermain hujan,

"yang boleh gak aku main hujan" katanya sembari memelas.

Tak ku iyakan karena saat itu ia sedang sakit, demam dan manja. hahahaha entah kenapa dia sangat manja ketika sakit.

"aku mohon sekali ini saja"
Terus saja ia memohon dan memelas.

Akhirnya aku pun kalah, ku iyakan dengan anggukan...

Kulihat dia begitu senangnya dengan hujan, berlarian sambil tertawa lepas penuh kebahagiaan,
Aku pun ikut tertawa melihat tingkahnya yang kekanakan.

Lucu,  lugu dan bahagia yang ia perlihatkan saat itu, meski hadir kekhawatiran dalam benak ku, ia sedang sakit, apa tidak apa-apa hujan-hujanan seperti itu.
Ah sudahlah yang penting ia bahagia.

Hujan akhirnya berhenti.
Ia pun kembali menghampiri.

"yang ko hujan nya berenti ?,"
"aku masih pengen main hujan"

Hahaha...aku pun tertawa...
Ku ambil tangan nya kemudian ku cium kening nya sembari mengecek apakah ia masih demam, syukurlah demamnya sudah hilang,

Ku katakan pada nya,
"aku bukan tuhan yang bisa menurunkan dan menghentikan hujan, hujannya berhenti mungkin karena tuhan ingin kamu berhenti dan segera masuk ke dalam"

Tak banyak bicara, ekspresi nya hanya cemberut sambil melangkah ke dalam....

Tingkahnya yang kekanakan masih saja menjadi serpihan kecil dalam untaian kenangan...